Corona: Yang Lebih Populer Dibanding Presiden

Yang Lebih Populer Dibanding Presiden
img src: wowkeren.com

Pengumuman Presiden Jokowi saat pertama kali 2 orang dalam cluster dansa positif Corona telah menasbihkan bahwa pemerintah perhatian penuh terhadap wabah ini. Hal ini juga menafikan perkataan-perkataan anak buahnya terkait keyakinan betapa kuatnya orang Indonesia kebal terhadap virus yang satu ini.

Sayangnya, setelah itu Pak Presiden tak menarik perhatian rakyat lagi kecuali saat mengumumkan kelonggaran kredit untuk masyarakat berupa relaksasi angsuran. Kabarnya berlaku satu tahun, namun saya sendiri tak tahu benar tidaknya. Kemudian pemerintah juga memberikan keringanan biaya listrik untuk masyarakat. Namun kabar ini tidak menyenangkan buat mereka yang mampu namun selalu berpura-pura miskin, karena yang dijamin adalah mereka yang memakain daya listrik 450 dan 900 watt.

Terakhir, Presiden membuat statement bahwa mudik tidak dilarang  selama masa wabah dan karantina wilayah dimana-mana. Anjuran tidak mudik yang sebelumnya digaungkan kini tak lagi berlaku sepertinya. Tak perlu bingung, mau mudik ya mudik aja. Perkataan pemimpin adalah aturan, percayalah itu.

Nyaris hanya 3 kali Presiden jadi bahasan masyarakat, terutama tentang relaksasi kredit atau angsuran (khusunya kredit kendaraan bermotor). Membuat masyarakat gembira tapi sepertinya syarat dan ketentuan berlaku.

Selama wabah ini ramai diperbincangkan, ada 3 figur publik, sebagai gubernur yang menurut saya lebih populer dari presiden. Suka atau tak suka, mereka lah yang paling sering muncul di media. Mencuri atensi dengan perbandingan ini dan itu. Mencari kesempatan menjadi seorang pengganti, pengganti Pak Jokowi.

Mau tetap Jokowi? 2024 udah gak bisa! Move on!

Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah ini adalah gubernur yang mengalokasikan dana APBD paling tinggi untuk anggaran penanggulangan wabah Corona. Seyakin-yakinnya, Ganjar bisa jadi pilihan kuat pengganti Pak Jokowi 2024 nanti.

Ridwan Kamil
Gubernur kesayangan warga Jawa Barat ini sangat intens dalam membatasi penularan Corona dengan melakukan test massal dengan alat Rapid Test. Dana APBD yang digelontorkan urutan kedua setelah Ganjar.

Anies Baswedan
Gubernur yang katanya pelit hanya menggelontorkan APBD sebesar 130 milyar, jauh dari Ridwan Kamil apalagi Ganjar. Rapid test konon dilakukan secara massal tapi tak tahu kabarnya. Lebih sering hadir cuap-cuap lalu jadi bahan bulian mereka yang tidak suka secara personal. Kasihan dia. Membuat labolatorium untuk test massal  dan dan menyiapkan hotel untuk tempat tinggal sementara tenaga medis sepertinya sudah terlambat.

Data terkait Ganjar sebagai gubernur dengan alokasi penanganan Corona terbesar hingga ketidakseriusan Anies dengan pengeluaran APBD terkecil yang saya sebutkan di atas hanyalah grafik yang saya lihat di Facebook.

Entah pihak mana yang membuat, tapi sepertinya sangat serius membantu penanganan wabah Corona.

Seserius-seriusnya info dari Facebook, tetap saja SAMPAH!!!

Suka tidak suka, prediksi saya mereka yang akan berdiri di mimbar debat calon presiden nanti. Ya lebih baik buat kamu, daripada gak punya pilihan karena calonnya cuma Pak Bocor-Bocor dan Pak Aibon?

Gak ada yang bisa dihujat kan?

Wkwkm

Post a Comment

0 Comments