Seberapa Penting Dynamic Range dalam (Pemilihan) Sebuah Kamera

Seberapa Penting Dynamic Range dalam (Pemilihan) Sebuah Kamera

Pengertian Dynamic Range

Dynamic range adalah sebuah istilah dalam dunia fotografi yang merupakan ukuran dinamis kemampuan kamera dengan angka untuk membedakan antara tone yang paling gelap dan yang paling terang. Gelap diartikan umum sebagai hitam (shadow), dan terang diartikan sebagai putihnya sebuah gambar (highlight).

Angka-angka tersebut tersusun menjadi sebuah deretan tersusun dari yang terkecil hingga yang terbesar. Angka kecil mengindikasikan dynamic range sebuah kamera rendah dan sebaliknya. Kamera 'terbaik' selalu memiliki angka (stop) dynamic range yang tinggi.

Konon, mata manusia memiliki kemampuan atau lebih sederhana disebut 'memiliki dynamic range' 20 stop dan hampir tidak ada kamera yang mampu mengalahkan kualitas mata manusia.

Baca: Pengertian Fotografi

Rata-rata kamera digital modern baik DSLR maupun Mirrorless memiliki dynamic range antara 12 dan 14. Kamera semahal dan secanggih Nikon D850 pun hanya memiliki 14.8 stop dynamic range, menurut DXOmark.

Meskipun angka dynamic range-nya tinggi, tidak menjamin hasilnya akurat seperti yang kita ekspektasikan secara langsung (harus melaului proses editing). Layar sebuah kamera dengan 14 stop dynamic range hanya mampu menampilkan foto sebesar 10 stop.

Adorama membagi 2 dynamic range yang harus diperhatikan, yaitu dynamic range objek foto dan kemampuan dynamic range kamera itu sendiri. Agak sulit menentukannya memang, namun selama dynamic range objek foto tidak melebihi kemampuan kamera maka kita maish bisa menghasilkan foto dengan eksposure yang sempurna.

Baca: Istilah-Istilah Fotografi yang Wajib Dipahami Sebelum Membeli Kamera

Cara Melihat Dynamic Range

Dynamic range diwakili oleh histogram. Histogram menunjukkan kisaran kecerahan subjek mulai dari hitam di kiri hingga putih di kanan. Lebar bagan histogram mewakili rentang dinamis sensor kamera Anda.

Di sisi kiri histogram mewakili kemampuan kamera 'merekam' bagian gelap dan di sisi kanan bagian terangnya. Jika kedua bagian ini tidak 'terpotong' maka eksposure gambar bisa dikatakan sempurna.

Teknik Exposre to The Right (ETR/ETTR) tak selamanya berfungsi untuk memastikan dynamic range seimbang. Kemungkinan saat menarik histogram ke sebelah kanan dalam teknik ini, yang gelap akan terang namun yang terang akan semakin terang sehingga kehilangan detail di bagian itu.

Baca: Mengenal Apa Itu Rule of Thirds?

Opsi 'Mengakali' Dynamic Range

Karena kemampuan dynamic range kamera yang tidak selalu akurat, maka dalam teknik fotografi kita mengenal istilah eksposure bracketing dan neutral density filter.

Eksposure bracketing adalah memotret (rata-rata) tiga nilai eksposure (terang-sedang-gelap) yang kemudian digabungkan menjadi sebuah frame tunggal setelah memotret. Saat ini banyak kamera yang mampu melakukannya tanpa harus 'diedit' di Photoshop.

Teknik ini sering disebut dan kebanyakan sudah menjadi sebuah fitur kamera yaitu HDR (High Dynamic Range). Eksposure gelap dan terang akan dipadukan sehingga menghasilkan eksposure yang pas.

Baca: Rekomendasi Kanal Youtube Fotografi Tervaforit

Sedangkan neutral density (ND) filter adalah aksesoris photography untuk membuat sebuah objek foto menjadi lebih gelap dari aslinya. ND filter juga sering digunakan untuk teknik pemotretan long eksposure.

Perkembangan teknologi kamera saat ini sudah mampu menghasilkan gambar dengan eksposure ideal yang diinginkan oleh fotografer meskipun semua harus melewati post processing a.k.a 'diedit'.

Landscape Fotografi dan Dynamic Range

Kemampuan sebuah kamera dalam menangkap detail gambar dalam rentang gelap dan rentang terang sangat penting dalam seluruh genre pemotretan secara umum. Namun beda cerita dalam lanskap fotografi. Dynamic range menjadi fitur penting dalam penentuan pemilihan kamera untuk kebutuhan pemotretan alam dan pemandangan.

Baca: Memilih Kamera Terbaik Sesuai Genre Fotografi

Saya sendiri berpendapat bahwa dynamic range berpengaruh besar dalam proses editing dimana hasil foto kamera dengan format RAW mampu menampilhkan hasil detail pada gambar setelah proses balancing highlight dan shadows.

Fitur HDR memang bisa jadi alternatif pilihan untuk mengurangi post processing pada gambar namun tak semua kamera mampu menghasilkan hasil optimal dengan fitur ini. Tentunya tiap brand memiliki teknologi dan pendekatan yang berbeda-beda.

Kebutuhan dynamic range yang bagus dikarenakan objek gambar pada lanskap lebih luas mencakup ruang highlights dan shadows lebih banyak. Namun perlu diperhatikan bahwa ketajaman dan detail gambar pada bagian shadow tidak sepenuhnya urusan dynamic range, tetapi juga bagaimana pemilihan aperture lensa dalam segitiga exposure untuk menentukan depth of field yang lebih luas.

Baca: Mengenal Aperture Lensa dalam Segitiga Exposure


Source:

  • www.howtogeek.com
  • www.bhphotovideo.com
  • www.adorama.com
  • digital-photography-school.com

Post a Comment

0 Comments