Istilah-Istilah Fotografi yang Penting Dipahami Sebelum Membeli Kamera

istilah-istilah fotografi
Macam-macam ukuran sensor


Sebelum membeli kamera untuk menekuni hobi fotografi, pasti kamu mempertimbangkan banyak hal selain harga. Nah kali ini saya ingin mengulas sedikit istilah-istilah fotografi yang harus dipertimbangkan sebelum membeli sebuah kamera.

Istilah-Istilah Fotografi.

Belum tahu apa itu fotografi? Baca: Pengertian Fotografi

Megabytes Pixel (Resolusi Kamera)

Kebanyakan pemula seperti admin mempertimbangkan istilah ini pertama kali saat akan membeli sebuah kamera untuk menekuni kegiatan fotografi. Hal ini karena pengaruh propaganda komersial yang menganggap kamera dengan megapixel lebih besar angkanya maka kualitasnya akan lebih baik. Kebanyakan memang merupakan strategi promosi gawai telepon pintar. Bayangkan smartphone merk Hu**ei dengan resolusi kamera 36 megapixel menjanjikan hasil yang lebih bagus.

Padahal, sebenarnya TIDAK selalu, begitu pula pada kamera digital baik SLR maupun mirrorless.

Tahun ini saya beli kamera jadul legend Nikon D700 dengan 12 Mb pixel, tapi kalo hasil masih lebih baik dari seri kamera lebih baru yang saya punya D3300 dengan 24 Mb pixel. Jadi bukan karena angka resolusi kamera lebih besar pasti lebih baik. Dalam dunia 'serius' fotografi, ukuran sensor dan teknologi sensor, dan lain-lain akan sangat mempengaruhi hasil fotografi kita.

Sensor Size (Ukuran Sensor)

Seperti yang saya jelaskan di atas, ukuran sensor menjadi salah satu pengaruh juga selain besarnya resolusi sensor. Sensor 12 Mb di kamera full frame menurut saya lebih baik ketimbang 24 Mb di kamera APSC.

Hasil idaman pemula terkait pemilihan sensor adalah effek BOKEH atau blurry background. Dimana semakin besar ukuran sensor maka semakin soft dan ciamik hasil bokehnya (tentunya tergantung lensa yang dipakai ya).

Teknologi Sensor (CCD/CMOS/BSI CMOS) dan Camera Processor

Selain ukuran sensor, teknologi sensor juga sangat mempengaruhi hasil foto. Kamera keluaran terbaru dengan teknologi sensor terkini akan lebih baik hasilnya dibanding keluaran lama. Pastikan kamu meilih teknologi sensor terbaru.

Masing masing brand kamera memiliki nama berbeda terkait camera processor, Nikon menyebutnya EXPEED Canon menyebutnya DIGIC, dll. Pastikan prosesor keluaran tebaru dan jangan lupa sesuaikan budget dengan yang ada di kantong.

Teknologi berkembang seiring berubahnya sejarah hidup manusia. Baca: Sejarah dan Perkembangan Fotografi

Motor Focus (Body Lensa Bermotor)

Hampir tidak ada literasi fotografi yang memasukan Motor Focus ke dalam istilah fotografi. Kita fokus ke paragraf pertama, istilah-istilah yang mesti diketahui sebelum membeli kamera. Maka sebagai sobat missqueeen yang cari lensa harga murah kebanyakan yang didapat adalah lensa yang tidak memiliki sistem fokus otomatis (AFS). Harga lensa idaman yang AFS lumayan mencekik dompet.

Nah biasanya didapat lensa-lensa AF (auto fokus) tapi hanya berlaku di kamera dengan body memiliki motor fokus seperti kamera full frame (almost body bermotor) dan beberapa APSC seperti Nikon D90, D300, dan D2.

Maka untuk jangka panjang jika kemudian akan 'memperkaya' lensa, pastikan body kamera yang dipilih sudah memiliki motor fokus. Kecuali memang bertujuan mengasah skill maka perlu dicoba kamera yang fully manual seperti kamera jadul dari Nikon versi Pre-AI, AI, maupun AI-S karena 3 tipe lensa ini harus manual fokus mesti body kamera bermotor fokus.

Diafragma (Bukaan Lensa)

Istilah ini sangat dekat dengan istilah lain, yaitu BOKEH. Pengguna profesional maupun amatir akan memburu lensa dengan bukaan paling besar (ditandai angka kecil) semisal lensa standar 50mm f1.2 atau yang lebih ekstrim keluaran nikon yaitu Nikkor 58mm f0.9 Nocton.

Semua percaya diafragma lebih besar akan menghasilkan bokeh yang ciamik, padahal tidak selalu begitu. Bokeh dihasilkan dari pengaruh lain seperti pengaruh jarak background dan objek foto, panjang focal length, jarak kamera dengan objek foto, dan tentunya pencahayaan serta angle atau arah memotret.

Lensa 135mm f3.5 tidak kalah bokehnya dengan lensa 55mm f2.8 bahkan lebih yahut. Lensa 200mm f4.5 saya juga tak kalah dari 135mm f3.5. Artinya kalau sekedar bokeh biasa saja (creamy/bubble bokeh) bisa menggunakan lensa di atas meski bukaan besar.

Focus Point (jumlah titik fokus)

Jangan terkecoh dengan jumlah 51 titik fokus sebuah kamera dibanding dengan 9 titik fokus saja. Karena hal tersebut 'biasanya' hanya akan bekerja pada lensa-lensa yang bisa auto fokus baik AF maupun AFS dengan mode fokus tertentu.

Ya ini karena admin sendiri hampir tidak punya lensa AFS semuanya lensa jadul sehingga fokus selalu manual dan fitur 51 titik fokus atau bahkan lebih banyak itu jadi tidak berguna.

Battery Life (Daya Tahan Baterai)

Baterai sebuah kamera baik SLR maupun mirrorless memiliki daya tahan masing-masing yang sudah ditentukan oleh pabrikan kamera. Selain harganya lebih murah D700 lebih kuat 100 jepretan kondisi normal dibanding D600.

Terlebih jika belum ada post budget untuk membeli baterai cadangan. Baterai original harganya lumayan menguras kantong (saya khususnya). Dan kamu juga suka bepergian/trekking jauh dari sumber listrik untuk charge, kekuatan baterai harus dipertimbangkan.

Demikian istilah-istilah fotografi yang jadi pertimbangan dari saya sebelum memilih sebuah kamera/lensa.

Post a Comment

0 Comments